
Pelaksaan Audit Lingkungan
Pelaksanaan pemeriksaan lingkungan dilakukan untuk menilai cara perusahaan memanfaatkan dan mengelola sumber daya, serta efektivitas program-program efisiensi yang terkait dengan sumber daya tersebut. Pemeriksaan lingkungan ini dapat membantu perusahaan dalam menetapkan tujuan program pengelolaan lingkungan dan dapat menjadi pertimbangan terkait formulasi kebijakan lingkungan di dalam perusahaan.
Jenis Pekerjaan
Audit Energi adalah kegiatan yang dilakukan guna mengevaluasi penggunaan energi, rekomendasi program efisiensi energi, evaluasi program efisiensi energi yang telah berjalan, serta menentukan target dari program efisiensi energi yang telah dilakukan oleh perusahaan. Audit Energi dilakukan oleh personil yang kompeten, yaitu memiliki sertifikasi auditor energi BNSP.
Audit Energi dalam PROPER digunakan dalam penilaian aspek efisiensi energi dimana perusahaan diminta menunjukkan laporan audit energi, serta bagi industri yang memiliki kapasitas lebih dari 6.000 TOE wajib melakukan audit energi rutin untuk menjadi calon kandidat hijau.
Audit Air adalah kegiatan yang digunakan untuk mengevaluasi pemakaian air secara kuantitatif maupun kualitatif, dimana output dari Audit Air adalah menajemen pemakaian air dan penurunan beban pencemar air pada proses produksi maupun penunjang perusahaan yang lebih optimal.
Pelaksanaan Audit Air digunakan sebagai acuan dalam menentukan program-program efisiensi air dan penurunan beban pencemar air pada proses produksi maupun fasilitas penunjang di perusahaan, yang dapat mendukung pengelolaan dan perbaikan kualitas lingkungan khususnya dalam aspek sumber daya air. Dilakukannya Audit Air juga dapat menjadi nilai tambah pada PROPER dalam aspek efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air.
Kajian ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam memenuhi regulasi pemerintah khususnya terkait pengendalian beban pencemaran air. Dengan melaksanaan Kajian IPAL dapat dipelajari dinamika senyawa pencemar dalam air limbah terpisah maupun gabungan, melalui pendekatan empiris diharapkan dapat ditentukan nilai beban pencemar dalam air limbah sebagai parameter baku mutu. Salah satu output dari pekerjaan ini adalah hasil kajian teknis dinamika pencemar yang dapat diajukan untuk revisi Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC).
Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kesesuaian lokasi sampling point emisi manual dan dengan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) sesuai kondisi di lapangan atau proses produksi di perusahaan. Kajian teknis sampling point dilakukan dengan menggunaan pemodelan pada software ANSYS. Output dari pekerjaan ini adalah agar perusahaan mendapatkan rekomendasi lokasi sampling point manual dan dengan CEMS yang representatif sehingga data konsentrasi emisi yang terukur lebih akurat, serta untuk memenuhi persyaratan terkait integrasi data CEMS dengan Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Kontinyu (SISPEK) yang diberlakukan oleh KLHK.